Minggu, 18 Desember 2011

Adab Berpakaian Muslim dan Muslimah

Kajian Ilmiah Islam menjelaskan beberapa adab berpakain muslim dan muslimah.
1)Mengakui nikmat Allah dalam berpakaian,
2) Tawadhu’ dalam berpakaian dan tidak berlebih – lebihan, 
3) Tidak memakai pakaian yang bersifat menarik perhatian orang lain, 
4) Memakai pakaian berwarna putih, 
5) Memakai gamis (karena Rasulullah senang memakai gamis), 
6) Memulai dari kanan ketika memakai pakaian, 
7) Melepaskan pakaian dimulai dari yang kiri, 
8) Tidak memanjangkan pakaian melebihi mata kaki bagi kaum muslimin, 
9) Memanjangkan max stu hasta untuk pakaian wanita, 
10) Haramnya sutra dan emas bagi kaum pria, 
11) Tidak memakiai pakaian wanita bagi kaum laki – laki atau sebaliknya, 
12) Tidak menyerupai pakaian khusus orang fakir, 
13) Memiliki ujung sorban dan menempatkan di depan dada dan menyelisihi cara memakai sorban orang – orang kafir, 
14) Menutup aurat, 
15) Memakai bahan pakaian yang halal, 
16) Berdoa ketika memakai baju yang baru, 
17) mendoakan seseorang jika memakai pakaian baru, 
18) Berdoa ketika setiap kali memakai pakaian.

Minggu, 04 Desember 2011

Pergaulan Remaja Masa Kini

Sebagai makhluk sosial, manusia tak bisa lepas dari yang namanya orang lain. Begitu pula dengan remaja. Ia memerlukan interaksi dengan orang lain untuk mencapai kedewasaannya. Yang perlu dicermati adalah bagaimana seorang remaja itu bergaul, dengan siapa, dan apa saja dampak pergaulannya itu bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.
Untuk itu kita lihat terlebih dahulu pengertian pergaulan. Pergaulan berasal dari kata gaul. Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan sehari-hari dalam persahabatan ataupun masyarakat. Namun tidak demikian dikalangan kebanyakan remaja saat ini. Gaul menurut dimensi remaja-remaja yang katanya modern itu adalah ikut dalam trend, mode, dan hal lain yang behubungan dengan keglamoran hidup. Harus masuk kedalam geng-geng, sering nongol dan konkow-konkow diberbagai tempat seperti mall, tempat wisata, game center dan lain-lain. Yang mana pada akhirnya, gaul dimensi remaja akan menimbulkan budaya konsumtif.

Yang patut disayangkan pula dari “gaul” kebanyakan remaja saat ini adalah standar nilainya diambil dari tradisi budaya ataupun cara hidup masyarakat nonmuslim. Cotoh, baju yang dipakai itu modelnya harus sesuai dengan mode-mode yang berkembang di dunia internasional saat ini. Dan bisa kita lihat pakaian-pakaian tersebut jarang sekali ada yang cocok dengan kriteria pakaian yang pantas secara islam.
Solidaritas dan kesetiakawanan sering dijadikan landasan untuk terjun kedunia hura-hura. Dengan “setia kawan” itu pula kebanyakan remaja mulai merokok, minum minuman keras, mengonsumsi narkoba, dan bahkan sex bebas. Kalau tidak ikut kegiatan-kegiatan geng ataupun teman nongkrong bisa dianggap tidak “setia kawan”. Paradigma seperti itulah yang menggerayangi pikiran sebagian remaja masa kini. Sebenarnya dengan tindakan itu mereka telah merusak kemurnian makna dari solidaritas dan kesetiakawanan itu sndiri.

Jika ditinjau lebih dalam “gaul” tidak akan menimbulkan banyak dampak negatif jika standar nilai yang dipakai untuk mendefinisikan gaul itu, standar nilai yang sesuai dengan syariat islam dan juga budaya timur yang penuh dengan tata karma dan kesopanan. Hanya saja, merubah sesuatu yang sudah mendarah daging disebagian remaja saat ini tidaklah mudah. Semua itu memerlukan sinergi dari semua pihak, baik orang tua, keluarga, pemuka masyarakat, pemerintah, dan yang tak kalah pentingnya adalah peran kita sendiri sebagai remaja yang akan menjalani kehidupan dalam bingkai kata “gaul” itu sendiri.

Adab Pergaulan muslimah

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak pernah ku tinggalkan sepeninggalku godaan yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki selain daripada godaan (fitnah) wanita.”. Lantas, bagaimana cara agar kita tidak termasuk wanita yang menjadi fitnah bagi saudara kita tersebut? 
    Pertama, menutup aurat. “Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).
          Jangan biarkan mata saudara laki-laki kita terkotori oleh pemandangan anggota tubuh kita yang semestinya kita tutupi. Sungguh, jika di akhirat nanti mereka ditanya oleh Alloh tentang dosa melihat aurat wanita, siapakah yang sebenarnya menjadi akar dari dosa itu..?
          Kedua, menundukkan pandangan. Mari kita cermati terjemahan QS. An-Nur: 31 berikut: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya….”
          Pepatah mengatakan, ‘dari mana datangnya cinta..? Dari mata turun ke hati.’ Ya demikian memang kejadiannya. Sering kali pacaran diluar nikah yang kini menjadi trend, sejujurnya bermula dari mata yang melihat ketampanan wajah saudara laki-laki seiman kita, lalu muncullah benih simpati, dan kian tumbuh pohon cinta. Hati laki-laki mana sih yang tega menolak sapaan cinta dari seorang muslimah? Makanya, be carefull wahai Muslimah…
          Ketiga, tidak  berkhalwat (berdua-duaan).
Dari Ibn `Abbas ra, bahwasanya Rasululloh SAW bersabda: “Jangan sekali-kali seorang kamu (laki-laki) bersendirian dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya.” (HR. Bukhari & Muslim)
         Keempat, tidak meniru gaya mereka berpakaian, penampilan, ucapan, dan gerakan.
Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata: “Rasululloh saw melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan perempuan yang menyerupai laki-laki.” (HR. Bukhari)
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “Rasululloh saw melaknat laki-laki yang berpakaian seperti wanita dan wanita yang berpakaian seperti laki-laki”. (HR. Abu Daud dengan sanad shahih)
          Kelima, tidak memakai wangi-wangian secara berlebihan.
“Seorang wanita yang memakai minyak wangi lalu lewat di tengah-tengah kaum (laki-laki) dengan maksud agar mereka menghirup bau harumnya maka wanita itu adalah pelacur”. (HR. An-Nasaa'i)
          Keenam, tidak berjabat tangan dengan mereka.
Rasulullah saw bersabda, “Seandainya kamu ditusuk dengan jarum besi, maka itu lebih baik bagimu daripada menyentuh perempuan yang tidak halal bagimu.”
          Ketujuh, menjaga suara.
        Seluruh hal yang ada pada wanita memang terkesan indah, termasuk suara. Terkadang suara wanita yang merdu, lembut dan mendayu-dayu membuat laki-laki terbuai dan terlena. Betapa banyak laki-laki yang tergoda karena mendengar suara wanita.
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik”. (QS. Al-Ahzab: 32)
           Kedelapan, tidak tabarruj/ pamer kecantikan.
“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah”. (QS. Al-Ahzab: 33)

       Hendaknya seorang Muslimah legowo dan siap melaksanakan segala apa yang menjadi ketetapan Alloh, sehingga tidak sedikitpun hak-Nya yang kita lalaikan. Adanya surga hanya layak dihuni oleh Muslim dan Muslimah yang senantiasa taat kepada Alloh. Semoga kita termasuk golongan penghuni surga yang kekal…
 

Etika Pergaulan dalam Islam

Berbicara tentang remaja selalu mendapat tanggapan yang beraneka ragam. Sayangnya, sekarang ini kesan yang ada dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif. Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi, kebut-kebutan, tindakan kriminal seperti pencurian dan perampasan barang orang lain, pengedaran dan pesta obat-obat terlarang, bahkan yang sekarang lagi heboh adalah dampak pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.
Apalagi sekarang terpaan media informasi di abad millennium ini semakin merambah dengan cepat. Di daerah yang tidak diduga sekalipun bahkan terpencil ada saja tempat untuk pemutaran film-film porno. Rental VCD bertebaran di setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian bebas mengumbar informasi sensual dan kemesuman
Satu masalah yang perlu mendapat perhatian serius adalah bebasnya hubungan antar jenis diantara pemuda yang nantinya menjadi tonggak pembaharuan. Islam sangat memperhatikan masalah ini dan banyak memberikan rambu-rambu untuk bisa berhati-hati dalam melewati masa muda. Suatu masa yang akan ditanya Allah di hari kiamat diantara empat masa kehidupan di dunia ini.
Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :

1. Menutup Aurat
2. Menjauhi perbuatan zina Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina, islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :
  1. Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu syetan.
  2. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.

Pergaulan Remaja Muslim Bukan Kebebasan

Bila kita mencermati dunia remaja tentu tidak asing lagi dengan istilah ‘kebebasan’ atau freedom. Kebebasan diartikan sebagai bebasnya memenuhi kebutuhan tanpa terikat dengan aturan. Ide kebebasan yang ditawarkan Barat berakar dari pandangan hidup kapitalisme-sekuler.
Dimana ide kebebasan itu telah banyak diadopsi oleh remaja di Indonesia yang mayoritas Muslim. Dengan adanya kebebasan itu, seolah-olah hukum atau aturan yang diberlakukan ditengah-tengah masyarakat menjadi semu.
Ataukah hukum yang diterapkan mulai longgar? Sehingga para remaja dengan mudahnya melakukan seabrek kebebasan.
Atas dasar kebebasan berekspresi, para remaja mulai meniru gaya hidup Barat yang serba bebas. Dugemlah, ngedrugs, ngedate, free seks, pornografi sampai pornoaksi yang bukan lagi menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan bahkan dilakukan. Pemujaan terhadap artispun bukanlah hal yang asing lagi di kalangan remaja. Tidak heran bila kebanyak remaja saat ini berlomba-lomba meniru gaya hidup para artis. Mereka rela berkorban baik tenaga ataupun materi sekalipun.
Para selebritis lebih mereka kenal daripada Nabi Muhammad sebagai teladan umat, mereka lebih menyukai musik-musik Barat daripada mendengarkan dan membaca ayat-ayat Al-Quran. Remaja sering digambarkan sebagai usia dimana manusia bisa ditolerir untuk melakukan banyak pelanggaran terhadap norma baku masyarakat. Yang akhirnya tanpa pikir panjang mereka bebas mencoba hal-hal yang cenderung negatif itu.
Apalagi, tersedia fasilitas yang mendukung kearah sana. Dengan adanya kebebasan pers, media massa dengan bebasnya menerbitkan berita-berita yang dapat memberi rangsangan negatif bagi perilaku remaja saat ini. Media-media porno dengan bebasnya tersebar dimana-mana. Televisi merupakan media yang memberikan akses yang besar terhadap perilaku remaja. Kita bisa lihat tayangan-tayangan sinetron atau film remaja yang telah menjurus kepada gaya hidup seks bebas (Masya Allah !), dan banyak bermunculan acara-acara TV untuk remaja yang memuat hal-hal yang dianggap sebagai kebebasan bertingkah laku mereka. VCD-VCD porno yang bercerita tentang gaya hidup seks bebas remaja dengan mudahnya didapatkan oleh para remaja. Radio-radio pun tak kalah gencarnya dalam mengekspos dunia remaja dengan kehidupan bebasnya, situs-situs porno dengan mudah dapat diakses oleh para remaja. Dan masih banyak lagi hal-hal lainnya dari perilaku negatif remaja saat ini.

Hal ini tentu saja dimanfaatkan dengan baik oleh pihak Barat untuk menghancurkan Islam. Banyak upaya yang dilakukan oleh pihak Barat dalam mencengkram remaja Muslim. Mereka ingin mencetak remaja Muslim seperti remaja Barat yang kehidupan sosialnya bobrok. Namun, mereka gambarkan kehidupan remajanya sebagai kehidupan yang glamour dan indah yang memang sesuai buat having fun. Mereka tunjukkan bahwa kehidupan para remajanya layak ditiru oleh remaja Muslim, tentu saja mereka berikan sejumlah perangsang bahwa kehidupan remaja itu indah dan harus dinikmati. Sampai-sampai ada istilah “Mumpung masih muda, kapan lagi bersenang-senang.” (Wah… gimana bila maut menjemput sahabat pada saat seperti itu?)
Belum lagi didukung dengan fasilitas yang tersedia, tentu saja memuluskan jalan mereka. Kondisi ini mempermudah para pencari uang (siapa lagi kalau bukan para kapitalis) yang memanfaatkan para remaja sebagai sumber investasi mereka dengan meninabobokan dan menyuguhkan hal-hal yang baru yang lebih praktis dan ‘enak’ dilakukan, bahkan menjadi fasilitator bagi remaja untuk mencoba hal-hal tadi dengan dalih kebebasan berekskspresi atau seni sekalipun. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits :
“Akan tiba suatu zaman atas manusia dimana perhatian mereka hanya tertuju pada urusan perut dan kehormatan mereka hanya benda semata-mata. Kiblat mereka hanya urusan wanita (seks), dan agama mereka adalah harta, emas dan perak. Mereka adalah makhluk Allah yang terburuk dan tidak akan memperoleh bagian yang menyenangkan di sisi Allah SWT.” (HR. Ad Dailami)
Anehnya, kaum Muslim sendiri malah menyambutnya dengan tangan terbuka. Ekses yang nyata dari kebebasan ini adalah meningkatnya tindakan kriminalitas seperti pemerkosaan, aborsi, bunuh diri, pembunuhan pasangan tak resminya (alias pacarnya) karena mengandung, dan tindakan kriminalitas lainnya. Masih banyak dampak negatif dari kebebasan berekspresi. Tidak ada sama sekali dampak positif dari kebebasan ini.
Lantas bagaimana kita harus bersikap, apakah akan menerima kebebasan yang disodorkan oleh pihak Barat yang jelas-jelas memberikan dampak yang negatif? Perlu kita ingat, kita adalah remaja Muslim yang dalam agama kita telah diatur bagaimana caranya mengekspresikan diri. Islam memandang bahwa kebebasan adalah bebas dari aturan yang membelenggu terhadap pelaksanaan hukum Allah. Sebagai Muslim kita dituntut untuk selalu terikat dengan hukum Allah disetiap aktivitas yang kita lakukan. Islam tidak pernah melarang remaja untuk mengekspresi-kan dirinya dalam kehidupan selama tidak melanggar dari koridor (atuaran) yang ada. Misalnya tentang pergaulan, Islam tidak melarang kita bergaul dengan siapa saja tapi kita harus memperhatikan kondisi yang ada seperti jangan berdua-dua (berkholwat) dengan lawan jenis, apalagi pacaran yang telah menjadi jargon remaja saat ini. Bila kita lihat dengan adanya aturan tersebut tentu saja akan dapat menghindari yang namanya perzinahan, apalagi aborsi yang termasuk kategori pembunuhan. Sehingga yang kita dapatkan adalah keselamatan dan ketentraman, belum lagi mendapatkan pahala disisi Allah karena telah melaksanakan aturan-NYa.
Apakah tidak ingin kita memilih Islam sebagai landasan hidup kita? Tentu saja ingin. Karena hanya Islam yang dapat menyelematkan kita di dunia dan akhirat kelak. Tidak inginkah kita seperti Ali Bin Abi Thalib yang berani berperang walaupun dia masih dalam usia remaja. Ataupun seperti Usamah bin Zaid yang diangkat oleh Rasulullah SAW sebagai komandan untuk memimpin pasukan kaum Muslimin menyerbu wilayah Syam, yang saat itu merupakan salah satu wilayah Romawi (saat itu merupakan Negara Superpower, Amerikanya sekarang), padahal usianya masih 18 tahun.
Abdullah bin Umar tak kalah juga hebatnya, semangat juang untuk berperang mamanaskan jiwanya sejak usianya 13 tahun, pada perang AL-Ahzab Rasulullah SAW menerimanya sebagai anggota pasukan kaum Muslimin. Dan masih banyak remaja Islam lainnya yang memang bisa dibanggakan. Maukah kita mencontoh mereka? Agar kita menjadi remaja Muslim harapan umat yang bisa bermanfaat bagi diri kita sendiri, orangtua, keluarga, masyarakat, dan tentunya untuk Islam.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites